Katalis
Teknologi Tertua Dunia
Dikembangkan Lebih Dari
100Tahun yang Lalu
Untuk Teknologi
Automotive
Hemat BBM 65%
Menjadikan Bensin Jadi
Fresh
Menjadikan Solar Jadi
fresh
A.
Pengertian Katalis
Katalis adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi
kimia dengan tujuan untuk memperbesar kecepatan reaksi. Katalis ikut terlibat
dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan
kata lain, pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan
jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Katalis mempercepat reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.
Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan terjadinya reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang
dipicunya terhadap pereaksi. Misalnya di laboratorium, untuk memperoleh molekul
oksigen, suatu sampel potassium klorat dipanaskan seperti gambar.
Gambar 1. Pemanasan KClO3
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
2 KClO3(s)
2 KCl(s) + 3O2(g)
Tanpa keberadaan katalis, proses dekomposisi termal reaksi
diatas berlangsung sangat lambat. Laju dekomposisi dapat
ditingkatkan secara dramatis dengan menambahkan sejumlah kecil katalis mangan
(II) dioksida (MnO2). Semua MnO2 dapat dihasilkan kembali
pada akhir reaksi, seperti semua ion I- yang tetap ada dalam
dekomposisi H2O2.
Katalis mempercepat laju reaksi dengan cara menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Adanya
penambahan katalis akan menyebabkan terbentuknya tahap-tahap reaksi tambahan,
yaitu tahap pengikatan katalis dan tahap pelepasan katalis pada akhir reaksi.
Katalis ini bersifat spesifik, artinya hanya berfungsi untuk suatu reaksi
tertentu. Dengan kata lain penambahan katalis memberikan jalan baru bagi reaksi
yang memiliki energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga lebih banyak molekul
yang bertumbukan pada suhu normal dan laju reaksi semakin cepat. Jadi,
penambahan katalis pada suatu reaksi kimia dapat menurunkan energy aktivasi
reaksi sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. Untuk lebih jelasnya, pengaruh
katalis terhadap energy aktivasi dapat dilihat pada gambar 2.
Contoh katalis sebagai zat pengikat yakni katalis logam
seperti nikel (Ni), platina (Pt), dan kromium (Cr). Permukaan logam-logam
tersebut memiliki kemampuan mengikat zat yang akan beraksi sehingga
terbentuk spesi yang reaktif. www.hematbensin.com
1. Klasifikasi
Katalis
Katalis dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:
Katalis Homogen.
Adalah katalis
yang wujudnya sama dengan wujud reaktannya.
Dalam reaksi
kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara ( fasilitator ).
Contohnya :
·
Katalis gas NO2 pada pembuatan gas SO3.
·
Katalis gas Cl2 pada penguraian N2O
Katalis
Heterogen.
Adalah katalis
yang wujudnya berbeda dengan wujud reaktannya.
Reaksi zat-zat
yang melibatkan katalis jenis ini, berlangsung pada permukaan katalis
tersebut.
Contohnya :
·
Katalis logam Ni pada reaksi hidrogenasi etena ( C2H4
).
·
Katalis logam Rodium atau Iridium pada proses pembuatan
asam etanoat.
·
Katalis logam Ni pada proses pembuatan mentega.
·
Katalis logam V2O5 pada reaksi
pembuatan asam sulfat ( proses Kontak ).
·
Katalis logam Fe pada reaksi pembuatan amonia ( proses Haber-Bosch
)
2. Biokatalis
( enzim ).
·
Adalah katalis yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia
dalam tubuh makhluk hidup.
·
Mekanisme kerjanya dengan metode “ kunci dan gembok
“ atau “ lock and key “ yang dipopulerkan oleh Emil Fischer.
·
Contohnya :
Enzim amilase = membantu menghidrolisis
amilum menjadi maltosa.
Enzim katalase = menguraikan H2O2
menjadi O2 dan H2O
Enzim lipase = menguraikan lipid menjadi gliserol
dan asam lemak.
3. Autokatalis.
Adalah zat hasil
reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya, produk reaksi yang terbentuk
akan mempercepat reaksi kimia.
Contohnya :
Reaksi antara
kalium permanganat ( KMnO4 ) dengan asam oksalat ( H2C2O4
) salah satu hasil reaksinya berupa senyawa mangan sulfat ( MnSO4 ).
Semakin lama, laju
reaksinya akan semakin cepat karena MnSO4 yang terbentuk berfungsi
sebagai katalis
B. Fungsi Katalis
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya
(mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi
dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi
pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan katalis yang
sesuai untuk reaksi tersebut. Katalis akan mempercepat reaksi karena katalis
akan mencari jalan dengan energi aktivasi yang lebih rendah sehingga reaksinya
akan berlangsung lebih cepat.
Satu hal yang harus diketahui tentang prinsip kerja katalis
adalah bahwa katalis tersebut tetap ikut dalam jalannya reaksi, tetapi
pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang sama.
Sifat-sifat kimia katalis akan sama sebelum dan sesudah mengkatalis suatu
reaksi. Pentingnya katalis ditunjukkan oleh kenyataan bahwa lebih dari 75%
proses produksi bahan kimia di Industri di sintesis dengan bantuan katalis.
Contoh proses kimia yang sangat penting misalnya sintesis metanol dari syngas
(CO dan H2) dikatalisis oleh ZnO/Cr2O3, dan
reaksi water gas shift (WGS ),
CO + 2H2O CO2
+ H2 dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran
Zn, Cu maupun Cr.
C. Prinsip Kerja Katalis
Teknologi katalis telah digunakan dalam industri kimia
lebih dari 100 tahun lamanya dan penelitian serta pengembangan teknologi
katalis telah menjadi semacam bidang kekhususan kimia.
Suatu reaksi eksoterm AB(g) + C(g)
AC(g) + B(g). Reaksi ini berlangsung lambat, karena
energi aktivasinya (Ea) lebih besar dibanding energi molekulnya. Hanya sebagian
kecil molekul yang mencapai Ea.
Oleh karena itu untuk mempercepat reaksi ini, ditambahkan
suatu katalis. Apa fungsi katalis? Mengapa katalis dapat mempercepat reaksi?
Bagaimana cara katalis mempercepat reaksi itu? Berdasarkan diagram di atas, Ea'
dengan katalis lebih rendah. Mengapa?
Katalis itu berupa zat yang dicampurkan dengan reaktan.
Jika reaksi di atas tanpa katalis, AB dan C bertumbukan sampai mencapai Ea yang
relatif tinggi. Karena umumnya energi molekulnya rendah, jadi tumbukan yang
terjadi tidak efektif. Ea sangat sulit dicapai. Untuk itu maka ditambahkan zat
yang bertindak sebagai katalis.
Ternyata pada saat katalis dicampurkan reaksi makin cepat.
Jelas bahwa katalis itu dapat mempengaruhi salah satu reaktan. Misalnya dalam
reaksi ini katalis cocok sifatnya dengan AB. Maka seperti robot, AB tertarik ke
katalis membentuk KAB. KAB tergolong kompleks teraktivasi yang merupakan tahap
reaksi hipotesis; KAB kemudian terurai menjadi KA dan B. Setelah itu terjadi
tahap reaksi berikutnya, yaitu C ditarik oleh KA menjadi KAC yang kemudian
langsung K lepas dan terbentuklah AC. Mekanisme reaksi di atas adalah :
K + AB --> KAB
--> KA + B (lambat)
KA + C --> KAC
--> K + AC (cepat)
K + AB + C -->
K + AC + B
Jadi katalis ikut ambil bagian dalam reaksi, memberi jalan baru melalui mekanisme reaksi baru yang energi aktivasinya lebih rendah, kemudian terbentuk kembali dalam keadaan yang sama.
Katalis Logam
Mulia
Logam mulia seperti platinum, palladium, ruthenium, rhodium, Au,
Ag, baik tunggal atau kombinasi merupakan jenis katalis yang
banyak dipergunakan sebagai katalis.Keuntungan penggunaan katalis logam mulia
karena memiliki tingkat aktivitas yang tinggi,selektifitas yang baik, dan daya
tahan yang baik sehingga jangka waktu penggantiannya lama. Logam mulia yang
banyak digunakan sebagai katalis antara lain:
Platinum :
merupakan katalis logam mulia yang paling banyak
dipergunakan. Katalis inimemiliki aktivitas yang tinggi dalam proses
hidrogenasi, dehidrogenasi, oksidasi, dll. Biasanyamerupakan katalis pertama
yang dipilih sebelum memperoleh katalis yang lebih tepat. Saat
ini penggunaannya makin meluas, termasuk dibidang kimia khusus untuk
reduksi alkilasi,hidrogenasi karbonil dan hidrogenasi selektif senyawa nitro
tanpa dehalogenasi.
Ruthenium :
katalis ruthenium memiliki aktivitas yang tinggi dalam
hidrogenasi senyawa karbonilalifatik dan cincin aromatik pada kondisi medium
tanpa reaksi sampingan. Jika terdapat air dalam system reaksi, katalis ini
akan memberikan aktivitas yang lebih tinggi lagi. Katalis initahan senyawa
sulfuric yang biasanya merupakan racun bagi katalis logam mulia. Katalis
inistabil dalam pelarut asam dan basa, dan dapat digunakan untuk reaksi dalam
asam kuat.
Rhodium :
merupakan katalis yang memiliki aktivitas tinggi dalam
hidrogenasi senyawaaromatik. Katalis ini menghidrogenasi banyak senyawa
aromatik pada suhu ruang dan tekanannormal. Katalis ini juga memiliki aktivitas
lebih tinggi dibanding katalis logam palladium yang biasa dipergunakan
dalam hidrogenasi olefin.
Iridium :
Meskipun katalis iridium memiliki aktivitas yang rendah dan
aplikasi yang terbatasmengingat kelangkaannya, katalis ini mulai mendapat
perhatian karena sifat reaksinya yang unik Logam-logam lain seperti
Sn, Pb, Ni, Co, Ge digunakan sebagai promotor. Logam-logam ini dilapisi
berbagai carrier/pembawa seperti alumina, silica, zeolit dan karbon
Aplikasi Katalis dalam Industri.
Katalis terutama banyak dipergunakan untuk membantu dalam
proses industri seperti dalam pengilangan minyak bumi dan proses produksi bahan
kimia umum atau kimia khusus. Selain dikedua jenis industri tersebut, katalis
juga dipergunakan dalam proses produksi produk makanan, pembangkit
listrik tenaga nuklir, kendaraan, dan untuk kegiatan pengendalian pencemaran.
Dalam proses di kilang minyak bumi, katalis yang banyak
dipergunakan adalah katalis reforming, isomerasi dan hydrocracking. Fungsi
katalis-katalis tersebut pada dasarnya untuk membantu memecah rantai senyawa
karbon. Dengan bantuan katalis tersebut minyak mentah (crude oil) dapat
diproses sehingga dapat diperoleh variasi turunannya seperti premium, kerosin,
avtur, dan produk lainnya tergantung tingkat pemutusan rantai karbonnya.
Untuk industri kimia, kebanyakan katalis yang digunakan
adalah katalis yang membantu pembentukan (syntetic catalysts) seperti katalis
hidrogenasi, katalis oksidasi, dll. Beberapa katalis yang sering dipakai dalam
produksi bahan kimia antara lain: Vynil acetate monomer (VAM), purified
terepthalic Acid (PTA) dan proses hidrogenisasi.
Untuk bidang lingkungan, katalis tertentu dapat digunakan
untuk mendestruksi senyawa yang menghasilkan bau sehingga berfungsi sebagai
deodorant. Ada juga katalis yang bisa memecah rantai senyawa organic volatile
(VOC) sehingga dapat digunakan untuk destruksi senyawa berbahaya tersebut.
Penyebab Kerusakan Aktivitas
Katalis.
Berbeda dengan spent katalis yang merupakan katalis yang
telah kehilangan fungsinya akibat berakhirnya umur pemakaian, kerusakan
aktivitas katalis biasanya terjadi pada katalis baru atau katalis yang
sebenarnya belum habis umur pemakaiannya. Kerusakan aktivitas katalis ditunjukkan dengan adanya
peningkatan aktivitas berlebih atau penghambatan aktivitas. Kerusakan aktivitas
katalis dapat disebabkan karena adanya kerusakan fisik atau kerusakan kimia
katalis. Kerusakan fisik katalis misalnya dapat disebabkan oleh pengkristalan
material pendukung katalis atau kerusakan fisik pas katalisnya sendiri.
Pengikatan logam berat seperti merkuri, arsen, timah hitam dll. merupakan contoh
kerusakan kimia katalis dan biasanya bersifat permanen.
Jika sifat
kerusakannya tidak permanen, maka katalis tersebut biasanya masih dapat
diregenerasi. Jika kerusakan aktivitas katalis disebabkan oleh kerusakan pada
pendukung yang tahan panas, seperti alumina, yang disebabkan oleh penjerapan
karbon atau tar, maka pembakaran alumina pada suhu dibawah 500oC
dapat menghilangkan karbon dan tar tersebut. Selanjutnya, melalui serangkaian
pengolahan reduksi, aktivitas katalis akan dapat dimunculkan kembali.
Nomor HS Katalis. Dalam system perdagangan internasional, katalis memiliki
nomor harmonisasi sendiri. Ada dua kategori katalis yang secara jelas diberikan
nomor HS-nya, yaitu: 3815.11 untuk katalis dengan Nikel atau senyawa Nikel
sebagai bahan aktif, dan 3815.12 untuk katalis dengan logam mulia atau senyawa
logam mulia sebagai bahan aktif. Diluar kedua bahan aktif tersebut, katalis
dikelompokan dalam nomor HS 3815.19.
SPENT KATALIS
Spent
Katalis
Katalis
yang banyak digunakan di industri kimia dan industri minyak secara bertahap
akan kehilangan kemampuan katalitiknya akibat perubahan struktur, keracunan,
atau karena permukaan aktifnya tertutup oleh material lain. Penggantian katalis
dilakukan bila tingkat aktivitasnya sudah tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan
dalam proses oleh penggunanya. Katalis yang sudah jenuh atau sudah tidak
berfungsi sebagaimana mestinya biasa disebut spent katalis.
Komposisi
Spent Katalis
Komposisi
spent katalis akan menentukan cara reklamasi atau proses recovery yang dapat
dilakukan, dan perusahaan mana yang mungkin dapat memprosesnya. Komposisi asli
katalis dapat diperoleh dari supplier. Namun informasi tersebut masih perlu di
kombinasikan dengan potensi kontaminan yang muncul dari proses produksi yang
memungkinkan perubahan kimia atau fisika yang dialami katalis. Ketika spent
katalis dihasilkan, spent katalis perlu dianalisis dan diuji agar dapat
memberikan informasi yang jelas untuk pengamanan, laporan kepada pengawas dan
untuk perusahaan yang rencananya akan terlibat dalam pengangkutan dan
pengolahan spent katalis.
Bahaya Spent Katalis
Tingkat
bahaya katalis dapat diperoleh melalui MSDS. Namun perlu dipahami bahwa
informasi tersebut bukan untuk spent katalis, yang mungkin memiliki property
bahaya berbeda dibanding dengan katalis aslinya. Pengujian spent katalis dapat
meliputi komposisi spent katalis dan potensi bahayanya. Secara umum, para
pengguna katalis perlu memperhatikan hal-hal berikut sebelum spent katalis
dihasilkan dan dibuang:
• Komposisi
spent katalis
• Bagaimana
perlakuan sebelum dan ketika dibuang?
• Apakah
katalis terkontaminasi dalam penggunaannya?
• Perkiraan karakteristik
kimia-fisika spent katalis?
• Apakah spent katalis
memiliki potensi bahaya?
Bagaimana
spent katalis dikelompokan, dikemas, ditandai, disimpan dan diangkut setelah
dihasilkan?
PENGELOLAAN SPENT KATALIS
Terhadap
spent katalis, ada beberapa alternative pengelolaan yang dapat dilakukan, namun
semuanya tergantung pada perubahan kimia atau struktur yang terjadi dalam spent
katalis. Alternatif pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu:
1.
Melakukan regenerasi dan penggunaan kembali bahan katalis
2.
Pengambilan sebagian atau seluruh komponen dalam bahan katalis
3.
Penggunaan kembali untuk kegiatan/proses yang berbeda, atau
Pembuangan
Regenerasi
dan penggunaan kembali katalis
Jika
katalis menjadi tidak berfungsi karena ada deposisi bahan asing pada
permukaannya atau disebabkan oleh racun (gangguan dari senyawa lain yang
menghambat berfungsinya katalis) yang dapat dihilangkan, maka sangat
memungkinkan bagi spent katalis tersebut untuk diregenerasi atau diaktifkan
kembali kemampuan katalitiknya. Regenerasi katalis biasanya dilakukan dengan
cara pembakaran pengotor katalis.
Jika secara teknis memungkinkan, maka regenerasi katalis
merupakan pilihan terbaik bagi Lingkungan dan (mungkin) disukai secara ekonomi
karena memperpanjang umur katalis, meminimalkan penggunaan bahan baku baru,
serta mengurangi kebutuhan untuk proses daur ulang atau pembuangan.
Spent katalis dari proses hydrotreating di pengilangan
perlu dicek kelayakan teknis untuk diregenerasi. Kegiatan ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan regenerasi menggunakan kombinasi uji coba skala lab
bersamaan dengan analisis kimia-fisika yang tepat. Evaluasi merupakan dasar apakah spent katalis dapat
diregenerasi atau tidak. Katalis yang dapat diregenerasi biasanya dapat
dipergunakan beberapa kali siklus produksi.
Pengambilan Komponen dalam Spent Katalis
Perubahan
struktur katalis secara signifikan atau keracunan yang parah akibat penggunaan
seringkali bersifat tidak berbalik. Kondisi ini menyebabkan katalis tidak
memungkinkan untuk diregenerasi untuk digunakan kembali. Pada kondisi ini,
katalis harus dikeluarkan dari unit operasi, dan jika memungkinkan dikirim
untuk pengambilan sebagian atau seluruh komponen, atau digunakan sebagai
bahan baku proses yang lain seperti fluid cracking catalyst untuk
pembuatan semen, misalnya.
Penghancuran
spent katalis dengan diikuti pengambilan kembali material tertentu merupakan
metode yang telah diterapkan secara meluas dalam penanganan spent katalis.
Banyak katalis memiliki kandungan logam dalam jumlah yang signifikan yang dapat
diperoleh melalui berbagai metode pengolahan. Reklamasi menawarkan alternative
ramah Lingkungan dibandingkan dengan metode pembuangan karena tidak hanya
mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang tetapi juga menghemat sumber daya
alam, selain memberikan keuntungan ekonomi bagi pelakunya.
Disamping
nilai kandungan logam mulia, spent katalis juga dapat mengandung campuran
kompleks bahan-bahan yang berbeda seperti:
·
Base metal dan promotor seperti: Sn, Pb, Ni, Co, dan
lain-lain;
·
Fe, Ni, Cr dari korosi dinding dan tabung reaktor;
·
Unsur-unsur berbahaya berasal dari umpan bahan atau crude
oil (As, Hg, dll) yang mengkontaminasi;
·
Halogen (Cl, F, dll) seperti yang ditemukan dalam katalis isomerasi
·
Karbon (misalnya, high cooked “heel” CCR catalyst) dan kontaminasi
hidrokarbon dari proses katalitik
Rantai daur
ulang spent katalis tidak hanya berurusan dengan logam mulia tapi juga harus
bertanggung jawab terhadap seluruh “kontaminan” yang terdapat dalam spent
katalis tersebut
Broquet ada sejak 1941 Made In United Kingdom
Penyempurna Kualitas Bahan Bakar Kendaraan
Membuat Bensin Premium Setara Pertamax
Membuat Solar Biasa Setara Solardex
KENDARAAN BENSIN – INJECTION
Cukup Pakai bensin Premium Ngga Perlu pakai Pertamax
Nikmati Harga Konversi Pertamax 3800 Dalam Perliternya
Atau Hemat 65% Sepanjang 400.000km atau 10Tahun
UNTUK KENDARAAN BENSIN - KARBURATOR
Mesin Karburator Harus
Pakai Bensin Premium !!!
Jadi fresh Sepanjang 400.000km atau Selama 10Tahun
Hemat Bensin Premium15%
Mesin Bersih Bebas Karbon Seperti Baru Terus
KENDARAAN SOLAR – COMMON RAIL SYSTEM
Cukup Pakai solar biasa
Nikmati Harga Konversi Solardex 3800 Dalam Perliternya
Atau Hemat 65% Sepanjang 400.000km atau 10Tahun
CARA PASANGNYA CUKUP
SIMPEL DAN CEPAT
Untuk Motor : Cukup Dicemplungkan Dalam Tangki
Untuk Mobil : Install 30 menit
PENGERTIAN
BROQUET
BROQUET™ adalah jenis
Katalisator kategori tersempurna didunia karena terbuat dari bahan logam mulia
berkualitas jenis Platinum, Paladium,Rodium Ruthenium, Au, Ag , dan sejenisnya
– yang ditempatkan pada permukaan Alumunium Oksida berkualitas tinggi.
Logam mulia yang sangat terkenal mahalnya ini bertindak sebaga katalisator,
sehingga sangat effektif, tahan lama, dan tidak larut dalam bahan bakar Hidrokarbon.
Dibuat dalam bentuk pelet dengan masing-masing pelet menjadi kombinasi logam
bertulang bersama dalam sebuah proses yang unik. Katalis ini hanya efektif bila
di dekatkan dengan baja ringan. Cara pasangnya dimasukkan ke dalam tangki bahan
bakar, atau terkandung dalam tabung baja untuk pemasangan langsung ke dalam
saluran bahan bakar. Berbagai versi sudah dirumuskan dan dievaluasi dalam
laboratorium terkini, dan pada saat ini sudah tersedia formula khusus untuk
tujuan komersial khususnya mobil dan motor apapun type dan jenisnya. Apakah
kendaraan mesin karburator atau EFI (Electronic Fuel Injection).www.hematbensin.com
Bahan bakar terbuat dari senyawa
organic yang pada tingkat molekul tersusun oleh unsur-unsur yang berenergi
tinggi dan rendah. Pada saat bahan bakar meninggalkan kilang minyak (
Refinery ) maka bahan bakar tersebut mengalami perubahan, yaitu penurunan (
degradasi ) kualitas dan kehilangan energy potensialnya – yang
disebabkan oleh proses oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme. Pada awalnya
bahan bakar yang terdegradasi tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Dengan masa
penyimpanan yang lama dan pengaruh lingkungan maka bahan bakar akan berubah
menjadi semacam pernis yang mengental. bahan bakar yang kualitas turun ini
positif menimbulkan masalah serius, pada umumnya pengendara tidak mengerti,
antara lain :
1. Meningkatnya jumlah karbon/ kerak yang menempel pada
saluran.
2. Membutuhkan pemanasan yang relative lama.
3. Asap berlebihan dan mengeluarkan emisi yang bahaya
bagi lingkungan.
4. Bahan Bakar jadi kehilangan daya untuk membakar
dengan efisien dan optimal
Dengan demikian, pada saat bahan
bahan bakar sampai ke tangan konsumen, bahan bakar tersebut telah mengalami
penurunan energi terutama pada unsur-unsur pokok bahan bakar yang mudah
terbakar. Padahal mesin motor dirancang dengan menggunakan bahan bakar yang
dihasilkan langsung dari kilang minyak (refinery) dimana kualitasnya masih
murni dan belum terkontaminasi. Akibatnya, mesin kendaraan tersebut tidak bisa
bekerja dengan efisien dan optimal,mesin ngelitik,bahan bakar jadi boros,
mengakibatkan emisi tinggi.
KEUNTUNGAN PAKAI BROQUET™
BROQUET™ bekerja pada unsur –
unsur pokok bahan bakar yang terdegradasi meminimalkannya dan dapat
meningkatkan konsentrasi molekul berenergi tinggi dari bahan bakar, sehingga
dapat dihasilkan pembakaran yang jauh lebih baik, mesin akan lebih mudah dihidupkan,
pemanasan dan asap berkurang dan komponen saluran bahan bakar tetap lebih
bersih, baik pada mesin yang berkarburator maupun system injeksi. Bahan bakar
yang segar akan akan menjaga injektor, karburator, dan busi tetap bekerja pada
kapasitas yang optimal. BROQUET™ bekerja
untuk menstabilkan kualitas bahan bakar sehingga otomatis bisa dipakai pada
rasio kompresi mesin (CR) kendaraan berapapapun angkanya , mengurangi oksidasi
dan meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme untuk menghasilkan tenaga dan yang
lebih baik.
BROQUET™ juga
memberikan keuntungan sebagai berikut :
1. Meningkatkan penghematan bahan bakar kendaraan
minimal 15% .
2. Meningkatkan tenaga kuda dan kecepatan putaran
(akselerasi) motor sampai 30%
3. Tidak memiliki efek samping yang negatif dan tidak
menyebabkan gangguan atau menimbulkan kerusakan apapun pada mesin kendaraan.
4. Mengurangi biaya perawatan komponen sparepart
kendaraan
5. Jika dipakai di kendaraan dapat bertahan hingga
400.000km atau 10 Tahun.
6. Mengurangi asap, menurunkan emisi gas buang HC, CO,
NOx
7. Otomatis meningkatkan kualitas bahan bakar kendaraan
jadi selalu fresh.
SISTEM CARA KERJA BROQUET™
Tidak seperti zat aditif Bahan
bakar, BROQUET™ tidak menambahkan apapun kedalam bahan
bakar . sehingga otomatis bisa dipakai pada rasio kompresi mesin (CR) kendaraan
berapapapun angkanya. Sesuai dengan pengertian katalisator itu
sendiri, BROQUET™ tidak larut dan tidak diserap oleh bahan
bakar. Intinya BROQUET™ tidak berubah.
BROQUET™ secara sederhana hanya menciptakan reaksi molekuler pada
bahan bakar sehingga memberikan peningkatan tenaga mesin dan kerja yang tetap
sama ( stabil ) pada tiap tangki bahan bakar.
BROQUET™ mengubah
atau memperbaiki bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran sebelum
memasuki ruang pembakaran dengan melalui suatu proses yang disebut proses
de-crack. Katalisator bereaksi terhadap bahan bakar yang tidak murni tersebut
dan mengubahnya menjadi molekul-molekul kecil yang sangat aktif yang
menyebabkan proses pemutusan semua rantai parafin panjang menjadi Alkana jenuh
yang memiliki berat molekul yang lebih ringan. Hal ini mengakibatkan bahan
bakar terbakar lebih bersih, lebih lengkap dan memperbaiki proses
pembakaran. Proses ini mirip dengan proses pemutusan rantai karbon yang digunakan
diindustri minyak (petroleum industry) untuk membuat bahan bakar dengan oktan
lebih tinggi, seperti PERTAMAX, PERTAMAX PLUS, SHEEL, SHEEL SUPER dan
sejenisnya.
Material bahan bakar yang
sebenarnya memiliki berat tertentu tetapi dalam kenyataannya tercampur dengan
material-material lain yang lebih ringan dan lebih berat yang dapat menimbulkan
masalah dalam proses pengapian (ignition). Campuran material yang lebih ringan
tersebut terbakar lebih cepat menyebabkan pengapian awal (pre-ignition),
sedangkan campuran material yang lebih berat tersebut terbakar
lebih lambat menyebabkan timbulnya asap dan gas emisi. Dengan
reaksi elekto kimia, BROQUET™ mengubah atau
memperbaiki material bahan bakar yang lebih ringan dan lebih berat tersebut
menjadi suatu sumber energi yang bermanfaat. sehingga otomatis bisa dipakai
pada rasio kompresi mesin (CR) kendaraan berapapapun angkanya.
TESTIMONI BUKTI,KUALITAS DAN FUNGSI BROQUET™ :
BROQUET™ telah diuji
coba dan terbukti bekerja dalam segala jenis bahan bakar yang
berbasis Hydrokarbon :
Bensin oktan rendah, bensin oktan
tinggi ,Solar ( High Speed Diesel ), Minyak Tanah, Minyak Diesel (Industrial
Diesel Oil, Minyak Bakar atau Residu (Marine Fuel Oil).
SEJARAH BROQUET INDONESIA
Tepatnya Tahun 1999, ketika Bapak
Setiady Sungkono (kolektor dan perakit mobil balap) atau dikalangan dunia
automotive Ring Satu Indonesia terbiasa dipanggil "Hans" membeli
mobil SUBARU IMPREZA WRC di Batam. Beliau kecewa karena
mobilnya tidak dapat melaju sempurna
seperti yang diharapkan. Masalah utama disebabkan mutu bensin yang
rendah di Indonesia.
Seorang rekan memperkenalkan
katalisator bahan bakar. Alat inidapat meningkatkan mutu bahan bakar secara
langsung dan mampu menyempurnakan proses pembakaran. Setelah mencoba, hasilnya
sangat mengagumkan. Hal ini yang memicu peluang bisnis BROQUET FUEL CATALYST di
Indonesia.